Senin, 31 Desember 2012

Pesona Curug Sidoharjo Di Pegunungan Menoreh

Banyak Wisatawan menghabiskan libur Natal dan Tahun Baru dengan mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika anda jenuh dengan kemacetan yang terjadi di kota ini akibat banyaknya wisatawan datang , tak ada salahnya mampir ke obyek wisata Curug Sidoarjo yang berada di Kawasan Pegunungan Menoreh , tepanya di Desa Sidoharjo , Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi Curug ini sekitar 40 kilometer dari kota Wates.Di Curug ini , anda dapat menikmati keindahan air terjun . Obyek Wisata ini, masih alami dan menawarkan keindahan alam yang eksotis di ketinggian sekitar 900 meter diatas permukaan laut. Air yang mengalir sangat segar dan udara di sekitarnya sangat sejuk, ditumbuhi bunga-bunga liar nan cantik. Namun bila musim kemarau aliran air terjun nampak sedikit , maka ada baiknya datang ketika musim penghujan karena airnya sangat melimpah.





   Obyek Wisata Curug Sidoharjo ini, belum banyak dikenal wisatawan karena letaknya memang cukup jauh dari jalan utama. Sedangkan kendaraan tidak bisa sampai lokasi , melainkan dititipkan di halaman rumah-rumah penduduk sekitar . Wisatawan dapat memanfaatkan jalanan setapak yang dibuat warga.Untuk menuju ke Curug Sidoarjo ini , bisa ditempuh melalui jalur Dekso-Samigaluh setelahnya menuju Desa Sidoharjo. Berwisata alam sambil menjelajah alam bisa jadi alternatif liburan anda .

Jumat, 28 Desember 2012

Tiba-tiba Bibir Pantai Trisik serasa Meluas










Sebuh pesona keindahan tersaji di Pantai Trisik saat musim hujan tiba . Warna hijau , biru, coklat dan putih menghiasi panorama salah satu pantai yang terdapat di Kabupaten Kulonprogo ini. Deburan ombak Pantai Trisik menjadi sebuah kesejukan tersendiri bagi pengunjung yang ingin menikmati pesona alamnya. Semilir angin menjadikan tanaman-tanaman di sekeliling pantai seakan menari –nari. Ada pula perahu –perahu nelayan yang sedang ditambatkan ke daratan yang menambah suasana kehidupan bahari.
   Namun pesona eloknya pemandangan pantai akan makin terlihat sempurna  di saat musim penghujan. Sehari setelah hujan mengguyur di kawasan itu, pandangan mata yang mengarah ke laut lepas akan disuguhi empat warna almi ombak yang datang dari tengah samudera. Sebelah timur ombaknya berwarna kecoklatan , agak ke barat sedikit bewarna biru, serta warna putih sedikit kehijauan juga mewarnai ombak yang bergulung-gulung . Menurut warga sekitar warna-warna tersebut tersaji karena tercampurnya kadar air laut, air hujan , dan air sungai. Selain itu di saat musim hujan tesaji fenomena meluar dan menyempitnya bibir pantai. Bibir pantai tiba-tiba menjadi luas namun selang beberapa jam kemudian kembali menyempit. Hal itu dapat dilihat langsung pegerakannya asal sabar menunggu dan di saat musim penghujan.

      Ada pemandangan elok terpampang namun belum cukup menarik minat pengunjung berbondong-bondong datang. Itulah gambaran yang ada di Pantai Trisik saat ini. Ini dikarenakan kurang nya promosi dan belum adanya fasilitas-fasilitas pendukung di wisata pantai ini . Namun demikian cukup dapat memberi ketenagan dan mengobati stres jiwa dan pikiran.

Sabtu, 22 Desember 2012

Sensai Pemandangan Burung Camar di Hutan Mangrove Tirtohargo








Kabupaten Bantul kaya akan wisata alam, satu di antaranya wisata hutan mangrove atau hutan bakau. Obyek wisata ini terletak di sekitar muara kali Opak, Dusun Baros, Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta atau tepatnya berada di pesisir pantai Baros diantara Pantai Depok dan Pantai Samas. Luas hutan bakau ini sekitar 15 hektare, mencapai area Pantai Samas. Para pengunjung akan diajak berkeliling hutan yang memiliki pemandangan mempesona layaknya rawa di sebuah film-film fiksi. Selain itu juga memperoleh tambahan ilmu pengetahuan tentang magrove yang dijelaskan oleh pemandu wisata. Sembari berkeliling , akan dijelaskan mengenai sejarah adanya hutan magrove di daerah tersebut, proses pembenihan, hingga fungsi dari hutan mangrove. Pengunjung juga dapat berfoto ria pemandangan yang di sajukan serta bila beruntung anda dapat berjumpa beberapa satwa penghuni hutan tersebut semisal burung camar.

      Ada enam jenis mangrove yang yang ditanam di hutan tersebut, satu diantaranya jenis mangrove yang menyerupai pohon kelapa. Keberadaan mangrove tersebut akan meminimalisasi ancaman abrasi maupun banjir yang dapat merusak lahan pertanianmilik warga setempat. Hutan ini sering juga disebut sebagai sekolah alam , khususnya guna mempelajari semua tentang magrove beserta ekosistem di dalamnya semisal untuk mengetahui keberadaan hewan- hewan seperti burung camar, ikan, serangga, hingga kepiting, dll.

Desa Wisata Petung Suguhkan Keindahan Alam Pegunungan







Bagi anda yang merindukan suasana asri di pedesaan untuk mengisi liburan, tak ada salahnya berkunjung ke  Desa Wisata Petung. Lokasi desa wisata ini berada di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa wisata ini dikelilingi hutan sehingga akan terasa sejuk, khas di daerah lereng pegunungan. Dari gardu pandang, dapat dilihat keelokan Gunung Merapi. Sering kali burung elang jawa terbang ikut menghiasi pemandangan alam di kawasan Petung ini.

          Lokasi yang dekat dengan Gunung Merapi memang menjadi keelokan tersendiri di Desa Wisata Petung. Selain itu, desa wisata ini juga menyuguhkan perkebunan kopi yang membentang luas milik masyarakat setempat. Jadi, pengunjung Desa Wisata Petung ini bisa belajar dari petani kopi, bagaimana memelihara tanaman kopi, memetik biji kopi, serta mengolahnya hingga cara mehidangkannya. Bagi anda yang suka jelajah alam, di kawasan desa wisata ini juga memiliki jalur tracking, lokasi outbond, jelajah desa dan kegiatan alam lainnya. Untuk urusan kuliner , makanan khas desa setempat bisa dibeli untuk sekedar oleh-oleh , misalnya camilan berbahan umbi-umbian, criping enthik, suweg , gadung, ganyong, gembi,uwi. Di desa ini ada kelompok masyarakat yang mengembangkan industri kuliner berbahan umbi-umbian, yakni Mekarsari. Pengunjung pun dapat berkunjung ke industri pengolahan umbi ethnik, yaitu sejenis umbi bagian anakan dari kimpul yang memiliki kandungan karbohidrat dan protein tinggi, serta digunakan sebagai makanan diet untuk pengidap diabetes. Untuk akses ke desa wisata ini cukup lancar karena beraspal dan banyak petunjuk di jalan utama Petung .
        Di desa wisata ini juga telah dilengkapi beberapa fasilitas pendukung untuk pengunjung seperti masjid, homestay , geung pertemuan dengan daya tampung 150 orang dan parking area yang cukup luas.

Selasa, 18 Desember 2012

Pesona Gedung Kerucut Warna Biru






Berkunjung ke Pantai Parangtritis maupun Depok anda dapat mampir ke Obyek Wisata Pendidikan Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis. Lokasinya berada di Dusun Depok, Desa Parangtritis , Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul , sekitar 30 km ke selatan Kota Yogyakarta. Di lokasi yang mulai dibangun tahun 2002 ini banyak ditawarkan berbagai ilmu pengetahuan alam. Mulai dari proses terjadinya gumuk pasir sampai berbagai jenis pasir dan batu yang terdapat di Indonesia.

     Bangunan Labortarium dengan bentuk kerucut menjulang berwarna biru ini sarat akan nilai pendidikan alam semesta. Labortariumini dapat dijadikan sebagai tempat pembelajaran siswa taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi yang biasanya melakukan penelitian , kunjungan lapangan dan tugas akhir. Labortarium 4 lantai ini merupakan hasil kerjasama Badan Informasi  Geospasial, Fakulitas Geografi UGM serta Pemerintah Daerah Bantul. Di Labortarium juga tersdia ruang pertemuan , menara pandang , studio visual serta ruang pameran yang dilengkapi alat pembuat peta tempo dulu. Jadi jika anda berminat wisata serta menambah wawasan pengetahuan alam , maka tidak ada salahnya mampir ke Museum ini sebelum  menikmati keindahan Pantai Parangtritis di Yogyakarta.

Mengenang Dahsatnya Erupsi di Museum Gunung Merapi








 


Memasuki Museum Gunung Merapi  di Dusun Banteng, Desa Hargobinangun , Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,  pengungjung seolah diajak menelusuri kedasyatan dan kehancuran akibat letusan gunung- gunung beapi di Indonesia. Tidak ketinggalan pula , dampak erupi Gunung Merapi diabadikan lewat berbagai macam dokumenter berupa foto, temuan batuan ataupun artefak-artefak milik warga di lereng Gunung Merapi yang telah hancur diterjang awan panas pada erupsi.

      Ketika anda memasuki area Museum , di depan pintu masuk pengunjung akan melihat sebuah miniatur Gunung Merapi . Miniatur ini dilengkapi tiruan asap serta sebaran material dan lelehan lahar dingin. Kemudian terdapat  tombol yang masimg-masing berangka 1969, 1994 dan 2006 yang merupakan simbol mewakili aktivitas erupsi Gunung Merapi yang terjadi di tahun-tahun tersebut. Saat tombolnya ditekan , lampu merah akan menyala disertai suara gemuruh mengelegar , setelahnya akan keluar aliran lahar dingin mengarah dan daerah mana saja yang terancam bahaya. Tak jauh dari pintu depan , anda akan menemukan bongkahan- bongkahan bebatuan yang diperoleh dari beberapa gnng berapi yang pernah meletus di Indonesia. Bongkahan batuan tersebut dinamakan bom gunung berapi. Berupa material padat yang suhunya bisa mencapai ratusan derajat celcius saat terlontar saat gunung berapi meletus. Di Museum ini juga di paparkan petunjuk bagaimana cara menyelamatkan diri jika terjadi erupsi gunung berapi.

     Bagi anda yang tertarik berkunjung, jika dari arah Yogyakarta timggal menyusuri Jalan Kaliurang kearah utara samapi Km 20. Disana anda akan mendapati petunjuk arah bertulisan Museum Gunung Merapi. Untuk menikmati semua koleksi museum, pengunjung  dikenakan biaya masuk  Rp 3000,00. Jika ingin menyaksikan teater dikenakan biaya tambahan Rp 5000,00. Pengunjung sebaiknya membawa bekal makanan sendiri. Pasalnya , di kawasan sekitar museum  jarang ada pedagang. Hanya beberapa saja yang berada di lur pintu masuk museum.



Sabtu, 08 Desember 2012

Melepas Lelah Sambil Melihat Lava Bantal Di Kali Opak










Jutaan tahun lalu, Kecamatan Berbah maupun beberapa Kawasan di Pulau Jawa diyakini sebagai kawasan laut dalam. Asumsi ini dimunculkan karena ditemukannya lava beku berbentuk mirip bantal yang hingga kini dapat disaksikan di Kali Opak , Dusun Watuadeg, Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman , Daerah Istimewa Yogyakarta. Lava beku tersebut digunakan sebagai peneitian geologis. Wujud batuan yang terbentuk dari lava bantal memiliki bentuk yang indah. Berwarna gelap abu-abu dengan lapisan halus dan berstruktur oval. Di bagian permukaan tampak guratan-guratan yang membentuk bulatan lonjongmenyerupai bantal. Lokasi lava bantal dialiran Kali Opak tersebut diapit 2 buah bukit serta dihiasi jembatan besi yang dibangun pada masa penjajahan Jepang. Di antara kedua bebatuan , mengalir air yang cukup deras.

        Warga setempat kerap memanfaatkan sebagai lokasi hobi memancing ikan. Bagi para pendatang biasanya menggunakan lokasi ini sebagai tempat untuk bersantai maupun sebagai penyalur hobi photograpy dan juga sebagai lokasi latar preweding. Sedangkan oleh beberapa mahasiswa maupun ilmuan kerap dimanfaatkan sebagai bahan penelitian.

    Selain lava bantal , terdapat juga batu yang posisinya berdiri. Batu itu berdiameter kira-kira sekitar 50 cm dengan ketinggian sekitar 2 meter menyerupai menhir ( tugu batu zaman prasejarah ). Menurut warga sekitar , batu tersebut menjadi cikal bakal penggunaan nama Watuadeg, yang berarti batu yang berdiri tegak. Di lokasi sekitar dikelilingi deretan bukit-bukit dari bebatuan yang umurnya sangat tua yang terbentuk dari batu kapur. Sementara di sebelah utara, terdapat bukit candi yang didalamnya ada sebuah peninggalan zaman penjajahan Jepang berupa goa dan sumur Bandung yang digunakan untuk membuang senjata- senjata tradisional yang digunakan rakyat Indonesia saat perlawanan masa penjajahan Jepang. Maka , bagi anda yang berminat tak ada salahnya datang ke Yogyakarta mengunjungi Dusun Watuadeg, Jogotirto, Kecamatan Berbah , Kabupaten Sleman.

Merasakan Sensasi Rumah Domes Di New Nglepan








Rumah berbentuk kubah mirip dalam film anak-anak Teletubbies tampak unikdan menjadi daya tarik Dusun Nglepen,Sumberharjo Kecamatan Prambanan , Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kesan unik pada bentuk bangunan dan suasana pedesaan yang masih asri menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung. Kawasan pedesaan tersebut memang dicanangkan menjadi kawasan wisata bernama New Nglepan. Cukup banyak wisatawan yang datang, baik itu dari masyarakat umum maupun dari berbagai instansi pemerintahan . Mereka kebanyakan pensaran ingin menyasikan rumah unik tersebut dari deket dan mencari tahu kondisi di dalam rumah yang diadaptasi dari bentuk rumah suku Eskimo , yakni Igloo.

      Rumah tersebut akrab disebut dengan Rumah Domes. Sejarahnya , rumah tersebut diperuntukan bagi warga Desa Sengir dan Patuk yang direlokasi pasca gempa dasyat pada 27 Mei 2006. Rumah  Domes, dirancang khusus tahan gempa. Sambungan antar konstuksi bangunan sanggup menahaan terpaan angin hingga berkecepatan 450 Kilometer per jam. Bangunan itu memiliki 2 lantai. Lantai bawah digunakan sebagai ruang tamu, ruang makan dan ruang tidur. Sedangkan lantai atas digunakan untuk ruang keluarga. Rumah ini merupakan bantuan sebuah LSM Internasional terkait peristiwa gempa dasyat di wilayah Yogyakarta yang banyak meluluh lantahkan rumah-rumh warga .

    Kini warga di sana mengandalkan pendapatan dari kunjungan wisata dan penjualan cinderamata khas desa setempat. Masyarakat sekitar juga beberapa membuka warung makan sederhana . Bagi wisatawan yang berkunjung ke Dusun New Nglepan ini , pihak pengelola desa wisata menyediakan 6 unit rumah yang siap disewakan kepada wisatawan. Serta fasilitas makan 3 kali sehari , mushola, dan air bersih. Wisata juga dapat melihat penampilan hiburan kesenian tradisonal serta dapat mengikuti aktivitas warga di malam hari terutama dalam kegiatan Siskamling.

Eloknya Suasana di Candi Selogriyo Magelang






Di lereng timur kaki Gunung Sumbing ,berdiri  megah candi berusia ratusan tahun yaitu Candi Selogriyo. Candi ini terletak di lokasi terpencil dari pemukiman penduduk, dan tersembunyi diantara bukit Giyanti , Condong dan Malang. Candi Selogriyo berdiri berdiri megah di Dusun Campurrejo , Desa Kembangkuning Kecamatan Windusari , Kabupaten Magelang. Konon candi ini merupakan peninggalan masa kejayaan Hindu abad ke-8 Masehi.
  
       Akses menuju lokasi candi dari pemukiman penduduk hanya berupa jalan setapak dengan kontur tanah berbatu sepanjang sekitar 2 kilometer. Hal ini tentu cocok bagi yang suka hiking menjelajah alam sambil menikmati suasana pedesaan nan asri . Di candi ini terdapat mata air berbentuk mirip pancuran , lokasinya berjarak  sekitar 10 meter dari candi. Menurut keyakinan warga setempat, konon  air pancuran tersebut dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit dan memberi awet muda. Pemandangan di sekitar candi sangat indah dan udaranya segar karena terletak di kaki gunung. Menurut sesepuh warga sekitar, Candi Selogriyo merupakan tempat ibadah dan pemujaan para pendeta Hindu atau tempat raja menyepi.